Rabu, 31 Oktober 2012

Edit

Satu yang berbagai makna; sebuah proses.

source: Ocra Photography



Dalam narasi bagaimana blog ini tercipta saya pernah mengatakan tentang kekaguman saya terhadap sebuah objek visual, foto. Objek yang seolah-olah menceritakan maknanya kepada saya tiap kali saya melihatnya, meskipun kadang-kadang yang diceritakan itu berbeda-beda. Foto ritme air menetes tetap menjadi favorit saya, beberapa momen terekam dalam satu frame.

Momen pertama, tetesan air yang masih berada di titik paling atas, belum jatuh, memiliki porsi paling kecil. Momen kedua aliran tetesan, yang lebih panjang menuju gaya gravitasinya, ke bawah. Momen ketiga adalah pola yang terbentuk, gelombang yang indah. Terakhir adalah efek yang bisa menggetarkan seluruh permukaan air.

Dari cerita tersebut saya memaknai bahwa suatu hal kecil bisa membuat perubahan besar dengan sebuah proses. Kita analogikan saya momen pertama, tetesan kecil ini adalah kita, manusia yang ingin membuat perubahan. Dengan mengingat sebuah proses yang tidak mudah ia lalu melanjutkan proses ke momen kedua. Proses gravitasi untuk mencapai dasar sampai ia menyentuh permukaan air. Setelah dia sampai di permukaan, dia masih belum berhenti, gelombang-gelombang atau getaran akan terus tercipta. Banyaknya gelombang inilah tujuan utama tetesan air, sebuah perubahan.

Bila tetesan ini semakin menjauhi permukaan, maka gelombang yang terjadi juga semakin bertambah, sehingga sebuah proses yang lebih lama akan menghasilkan perubahan lebih matang dan lebih besar.  Seperti hidup, semakin kamu berada jauh di langit-langit maka gaya gravitasi akan membuatmu merasa terpelanting lebih keras. Gaya gravitasi, sebuah konsep yang harusnya dipegang untuk bisa tetap menjalani hidup secara selaras, menurut saya.

Tumbukan, pantulan, gaya gravitasi, getaran, gelombang, dan masih banyak lagi istilah Fisika yang selalu membuat kita bingung di bangku sekolah, ternyata masih akan terus berproses untuk membingungkan kita. Karena semua bila kembali ke hukum fisika maka akan bertemu sebuah ilmu pasti, saklek, tidak bisa ditawar. Padahal, hidup itu relatif, meskipun dalam fisika juga dikenal hukum relativitas.

Sepertinya semakin membingungkan, melebar kemana-mana dan absurd kalau saya teruskan, jadi saya langsung menarik sebuah kesimpulan saja, menuju intinya. Sebuah proses yang dapat dimaknai dalam foto diatas. Ketika kita ingin membuat sebuah gelombang yang indah teruslah ingat akan gaya gravitasi, sejauh apapun kamu pergi, ingatlah sebuah tempat yang kau sebut rumah. Sebuah proses selalu menemukan keterkaitan satu dengan yang lain, bisa menjadi sebuah sistem, struktur, atau tidak keduanya, yang pasti mereka berkaitan.

Menteng, 311012, 07:14 PM

0 komentar:

Posting Komentar