![]() |
Source: Ocra Photography |
Rasanya semakin bertambah usia
kenapa saya menjadi semakin takut akan resiko ya?. entah karena semakin dewasa
dan banyak pertimbangan, membuat saya selalu berpikir tak hanya dua atau tiga
kali untuk membuat keputusan. Atau bahkan yang paling parah adalah saya
berusaha menghindar, pura-pura lupa atau mendadak amnesia akan sebuah masalah. Ketika
ditanya baru pasang muka kaget dan berkata “ups lupa”. Well, damn it’s true!!.
Terkadang ingin menjadi anak-anak
lagi, tanpa rasa takut bahkan menilai larangan seolah menjadi sebuah perintah. Masih
ingat kata-kata orang tua saya dulu ketika kita melakukan hal yang mereka
larang?. “hmmmm dipenging kok koyok dikongkon” (diperingatkan kok seperti
disuruh). Tak lain tak bukan, seorang anak kecil secara psikologisnya mereka
tak tahu apa resikonya, sehingga mereka tak akan mau berhenti bila mereka tak
mencoba. Meskipun terkadang orang tua mereka sudah memberikan pengertian dengan
pintar dan diplomatisnya, tapi anak-anak tetaplah anak-anak.
Tulisan ini boleh saja dikaitkan
dengan tulisan sebelumnya, namun saya tidak memberikan embel-embel part karena memang tak ada rencana untuk
itu. Saya hanya memperhatikan potret dua anak yang sedang bermain di bibir
rawa-rawa diatas. Dua anak ini pasti sudah diperingatkan untuk berhati-hati
dalam bermain, namun kalau kita perhatikan anak yang berbaju orange dengan santainya tengkurap dengan
posisi kaki dan tangan yang sudah melebihi batas.
Mungkin mereka pada awalnya hanya
bermain di pinggir, lalu salah satu melihat refleksi bayangan mereka di
permukaan air, setelah itu mereka memperbandingkan rambut kuncung mereka. Percakapan
kembali berlanjut dengan asyiknya tanpa sadar yang berbaju orange sudah dengan
ambil posisi pewe. Lalu percakapan pun berlanjut dengan saling bertanya kenapa
mereka harus hati-hati agar tidak jatuh. Lalu mereka mulai mengambil kerikil
dilempar ke rawa, lalu….terserah
bagaimana teman-teman mengakhiri percakapan mereka, yang pasti rasa ingin tahu
mereka mengalahkan ketakutan mereka.
Semakin dewasa memang harus
semakin memiliki banyak pertimbangan, namun terlalu lama mempertimbangkan tak
akan membuat kita menjadi lebih bijak. Manusia memang diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna karena mempunyai akal. Namun, manusia terkadang
dengan tanpa bersalah nylimur atau lari dari fakta itu. Mereka memilih tidak
melihat, tidak mendengar, dan tidak menjawab akan masalah di sekitarnya. Pertanyaannya
sekarang adalah, kemana keberanian itu?, Kemana rasa ingin tahu itu?, Kemana?.
Menteng, 140213, 08:10PM
0 komentar:
Posting Komentar